Rabu, 06 Januari 2010

2012

Umat manusia selalu resah terhadap apapun yang mengancam kehidupannya. Hal itu merupakan sebuah hal yang normal karena merupakan naluri alamiah manusia. Kini, umat manusia mulai bertanya-tanya tentang tahun 2012 yang konon kiamat akan terjadi pada tahun tersebut, tepatnya pada hari Jumat tanggal 21 Desember 2012. Terlepas dari semua kontroversinya, tahun 2012 memang merupakan tahun yang penuh dengan misteri. Penanggalan suku Maya yang terkenal sebagai ahli astronomi dan peramal berakhir pada 21 Desember 2012 dan Kitab I-Ching menyatakan tahun 2012 merupakan penutup dari siklus kehidupan bumi saat ini. Para biksu di Tibet juga mengatakan bahwa tahun 2012 merupakan tahun yang mendebarkan bagi umat manusia karena banyak fenomena aneh terjadi. Namun pada akhirnya Bumi akan terselamatkan oleh sebuah kekuatan Maha besar yang kasat mata. Memang sulit untuk mempercayainya, namun semua bukti ilmiah mengarah pada tahun 2012.

Global Warming

Sebenarnya, global warming bukanlah istilah yang baku, istilah yang baku adalah climate change atau perubahan iklim. Bumi merupakan sebuah planet menakjubkan yang bisa menyembuhkan dirinya sendiri apabila sakit. Saat ini manusia rupanya telah mempercepat datangnya zaman es dengan polusi-polusi yang dilakukannya. Seperti dalam film ‘The Day After Tomorrow’, suhu bumi yang terus memanas dapat mempengaruhi arah arus laut di seluruh belahan dunia. Apabila hal ini benar terjadi, maka dapat mengakibatkan ‘mekanisme pembersihkan otomatis’ bumi berjalan. Kemudian timbullah ‘Big Storm’ yang akan membersihkan Bumi dan mengantarkan Bumi pada zaman es baru. Beberapa bukti tentang datangnya climate change seperti Badai Katrina, pecahnya es seukuran kota Manhattan di kutub dan naiknya permukaan air laut mulai muncul. Menurut para ahli, Zaman Es yang kelihatan lucu pada film Ice Age akan datang 10 tahun lagi, atau paling cepat tahun 2012!

Microscopic Black Hole

“There is a challenge from our Creator for human to use knowledge to reveal the secret of the universe. To seek the truth behind His “Inteligent Design”. And they answer it. To recreate the process of misterious “Big Bang, the origin of our universe”. To find what they call “God particle”. Even there’s a risk for creating microscopic Black Hole.” (imamwahyudi.com) Kini telah dibangun sebuah alat penumbuk partikel yang bernama Large Hadron Collider (Penumbuk Atom Raksasa) / di antara negara Swiss dan Perancis. Alat ini dibangun dalam terowongan melingkar sepanjang 27 kilometer di kedalaman 80 meter dari permukaan tanah. Alat ini merupakan penumbuk partikel terbesar di dunia. Detektor partikel dalam LHC mempunyai ukuran yang superbesar dengan berat 10.000 ton dan tinggi 75 kaki. Secara singkat, tujuan dibangunnya alat ini antara lain:

1. Menguak Big Bang yang menjadi asal usul alam semesta ini dengan mensimulasikannya dalam skala kecil (atom).

2. Membuktikan adanya Partikel Tuhan (God Particle).

3. Menjawab hipotesa mengenai dimensi lain (extra dimension). Cara kerjanya, 2 partikel dalam alat ini akan dipercepat sampai mendekati kecepatan cahaya menggunakan cincin-cincin superkonduktor, namun arahnya berlawanan. Kemudian 2 proton ini akan ditumbukkan dalam detektor-detektor yang terletak pada titik-titik tertentu dalam partikel ini. Akan tetapi, para ahli banyak mengkhawatirkan akan efek akibat tumbukan ini. Ada kemungkinan timbulnya microscopic black hole, yakni materi superpadat dengan gravitasi amat kuat yang dapat menarik partikel cahaya (foton) kedalamnya. Bumi dan seluruh umat manusia bisa saja tersedot ke dalam microscopic black hole dan membawanya ke ruang tanpa dimensi dan waktu.

Matahari Terbit dari Barat

NASA, sebuah organisasi penelitian antariksa di Amerika Serikat mengemukakan adanya kemungkinan terjadinya magnetic pole shift, yakni pembalikan kutub magnet yang ada di bumi. Memang sulit dipercaya, namun hal ini telah terjadi di sumber energi utama tata surya kita, Matahari. Pada tahun 2001 silam, matahari mengalamni magnetic pole shift yang berakibat kutub magnet matahari bertukar posisi. Kita memang tidak merasakan akibat apapun dari fenomena ini karena kita tidak tinggal disana. Bumi yang kita tinggali pada dasarnya seperti telur. Kulit telur pada bagian luar merupakan tempat yang kita tinggali dimana terdapat hujan, angin, laut dsb. Sedangkan putih telur dapat diibaratkan seperti material vulkanis yang berbentuk cair karena suhunya yang tinggi. Sedangkan kulit telur dapat diibaratkan seperti inti bumi kita yang berbentuk padat. Di inti bumi inilah sumber magnet bumi yang keluar dari kutub utara menuju kutub selatan yang dikenal sebagai sabuk Van Hellen. Medan magnet inilah yang melindungi Bumi dari radiasi-radiasi kosmik seperti sinar gamma, sinar-X, angin matahari, dan lontaran proton serta elektron berkecepatan tinggi. Sebagai efek radiasi kosmik terhadap Bumi terjadi fenomena aurora (lapisan ionosfer yang berpendar) di kutub Bumi. Magnetic Pole Shift memungkinkan terjadi karena sumber magnet bumi, yakni inti bumi terletak pada material vulkanis yang berbentuk cair. Sehingga terjadi kemungkinan berubahnya posisi inti bumi dan sebagai akibatnya, terjadi magnetic pole shift. Setelah fenomena ini terjadi, mata angin akan berubah 180 derajad. Utara menjadi selatan, selatan menjadi utara, barat menjadi timur dan timur menjadi barat. Dapat disimpulkan, setelah fenomena ini matahari akan terbit dari barat. Memang sangat mengejutkan, tapi faktanya dalam beberapa dekade terakhir dilaporkan adanya pergeseran kutub magnet bumi yang cukup signifikan. Saat fenomena itu terjadi, medan magnet bumi untuk sementara berada pada angka 0 Gauss, yang berarti untuk sementara Bumi tidak punya medan magnet. Bisa diambil kesimpulan, Bumi saat itu tidak punya pelindung dari radiasi kosmik. Radiasi kosmik akan bebas memasuki bumi dari sisi manapun. Hal ini dapat diperburuk apabila terjadi pada tahun 2012, karena pada tahun tersebut terdapat fenomena Corona Mass Ejection (CME) yakni ledakan besar di atmosfer matahari yang berkekuatan 66 juta kali bom Horoshima yang dapat melontarkan partikel seperti proton, elektron dengan kecepatan 400 km/detik. Apabila partikel ini mengenai bumi pada saat bumi kehilangan medan magnet akibat magnetic pole shift, radiasinya dapat membunuh seluruh makhluk hidup di bumi. Jika kiamat memang benar terjadi, maka terjadilah. Toh, Bumi juga sudah beberapa kali mengalami pergantian siklus kehidupan atau banyak disebut kiamat seperti punahnya dinosaurus akibat hantaman asteroid, banjir besar pada masa Nabi Nuh, letusan supervulcano (yang kini berubah menjadi Danau Toba) yang memusnahkan 90% mahluk hidup. Seperti yang dipercayai manusia, yang mengetahui kapan terjadinya kiamat hanyalah Tuhan Yang Maha Mengetahui. Semua yang diciptakan-Nya akan kembali pada-Nya. Manusia hanya bisa memprediksi dan terus memprediksi semua kejadian di alam ini dengan akalnya yang serba terbatas.

geodemorgan say hi....!

geodemorgan merupakan salah satu blog yang bisa membantu anda dalam pembuatan blog


Blogspot Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Lincah.Com - Mazda Cars